Reviewer PKM Nasional (PKM 5 Bidang) : Perjuangan Pendamping Menuju Reviewer PKM Nasional
Assalamualaikum warrohmatullahi wabarokatu, Selamat malam pembaca aprians.com, bagaimana kabar hari ini? Semoga dalam keadaan sehat ya... betewe malam ni sudah weekend ni... ada rencana kemana? yang tidak kemana-mana mending yok kita membaca pengalaman menjadi pejuang PKM 5 Bidang nya Simbelmawa Diktiristek Kemdikbud.
Pejuang Pendamping Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)
Kita mulai perjuangan awal kedatangan saya ke Aceh pada tanggal 14 Februari 2015. Hangat rasanya mendengar beberapa event salah satunya PKM 5 Bidang ini. apa tu PKM 5 Bidang? PKM itu adalah singkatan Program Kreativitas Mahasiswa yang diperuntukkan untuk mahasiswa agar mahasiswa mampu mengolah kepekaan, kreativitas, inovasi dalam menyelesaikan masalah yang berbasis pada ilmiah.
Dari tahun 2015 saya mempelajari panduannya kemudian diputuskan untuk memilih skema penelitian. Pada akhirnya waktu yang ditunggu pun tiba... ya.... pengusulan proposal PKM 5 Bidang... Alhamdulillah... dengan mantap saya mencari mahasiswa yang mau diajak untuk pembimbingan, akhirnya dapatlah mahasiswa yang bersedia untuk didampingi. Dalam perjalanannya ternyata tidak semudah yang dibayangkan, awal mula saya berpikir ah mudah lah ni tingkat mahasiswa, ternyata mendampingi tidak semudah yang dibayangkan terutama untuk menyampaikan apa yang menjadi keinginan saya dengan keinginan mahasiswa terhadap panduan. Tentu perlu pengorbanan waktu dan tenaga lebih hingga telat pulang sampai pulang pagi harinya, yah demi mengobati rasa penasaran saya terhadap PKM 5 Bidang tersebut.
Ternyata saat sudah mau diusulkan... Tara.... Akun operatornya belum ada check... Wadidouw.... Akhirnya baca kembali panduan bagaimana pengurusan akun operator. Dan... akhirnya dapat deh username dan password operatornya... Sampai sini udah seneng kali... lanjut deh login... Tara... Kosong datanya... terpaksa deh sinkronisasi dulu... ya begitu lah kalau akun baru... Tak terbayangkan deh setelah dibuat akun dan dikirim proposalnya. Senengnya kali lah... Masa nggak? ya Senang lah...
Sampai akhirnya pengumuman... Yah... Zonk alias gagal menang... ya Sudah lah dari lembur telat pulang hingga pulang pagi belum membuahkan hasil. Oke deh tahun depan kita coba lagi pikir saya... wakakakakak...
Drama berlanjut di tahun 2017, kali ini bukan masalah pulang telat atau pulang pagi... Drama mencari mahasiswa... dari tahun ke tahun ternyata PKM tu diadakan saat mahasiswa libur. Tau lah mahasiswa kalo udah libur kemana... Yapz... pulang kampung guys... Wadidouw Kali... Dan.. Bim Salabim bergerilya mencari dan menawarkan diri menjadi dosen pendamping, ah masa bodoh dengan harga diri yang penting PKM usul tahun ini... Berbagai jurus dikeluarkan dari traktir ngopi hingga kasih sesajen (eh maksudnya beli jajan untuknya) dan akhirnya ada yang mau juga... tara.... 2 tim sekaligus untuk 2 proposal dong... kemudian... Ciat... terkunci di lantai 2 lupa pulang.... Wah... Akhirnya telepon deh Bu CS untuk ambilkan kunci. Untung baik ibu CS nya... kalo nggak.. byuh... jadi deh camping di kampus. wakakakak...
Pengumuman.... Deg deg deg ser... pelan-pelan sambil komat-kamit buka web... Eh... kagak lulus lagi dong... 2018 pun sama.. hingga akhirnya tahun 2018 dikirim lah saya ke Universitas Negeri Surabaya untuk ikut Program Dosen Magang Dikti... MasyaAllah Pas kali event Expo PKM 5 Bidang di gedung Rektorat... Mendidih dan meronta-ronta otak saya melihat... Ya Allah kapan lah tim saya lolos beginian... tingkat pengumuman pun boleh lah ya Allah... Betewe waktu itu teman-teman Dosen Magang mulai mau Rapat di lantai 10 gedung rektorat UNESA 1 jam lagi. Pikir, ah masih 1 jam lah, telat dikit nggak apa lah sekali-kali demi otak saya yang udah mendidih dan meronta-ronta. Saya lihat satu-satu sampai katalog dan seorang-orangnya pun saya foto. Hmmm... pokoknya amazing...
Dari beberapa kegiatan, barang, dan jasa yang diexpokan, terduduklah saya pada salah satu produk anak mahasiswa UNESA. Tas pake kresek dalamnya kain lolos PKM? Sederhana kali... menangis saya... sesederhana itu rupanya... Mana ada cerita... Saya tikung terus ketuanya, saya interogasi kayak wartawan yang haus informasi. Dari A-Z saya tanya... Dan... Lupa nama tapi minta no hp.... Wakakakakakak... Tau nama setelah saya kirim whatsapp... Sorry yo Nduk... Saya ajaklah dia nongkrong di kantin belakang FIP Guys untuk melanjutkan interogasi. Ternyata... kata Kuncinya ilmiah, boleh ide sederhana yang penting ilmiah, peka sosial, dan menambah keunggulan suatu produk. Bingung nggak bingung nggak? Masa nggak bingung sih... ya membagongkan lah... Nah ni saya jelasin ya... tim mereka ni mengajukan Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K) guys...
Sepulang dari Dosen Magang, saya gas untuk buat PKM-K. 5 Tim saya bentuk... tentu rontok dong satu-satu timnya karena tidak adanya komitmen dari mahasiswa. Wakakakak.... tersisa 3 tim deh... saya godok tu betul-betul tim, saya kasih namanya pasukan cantik kegirangan yang terbuat dari singkatan Pasukan (Tempat Tisu Kartun), Cantik (Casing dari Ban Bekas), dan Kegirangan (lupa apa kepanjangannya). 23 Desember 2019 terupload 3 Proposal PKM. Tentu dengan drama berbagai alasan padahal pergi pacaran, huft... pokoknya harus super duber sabar...
Penungguan pun maudzubillah lama... kali... deg deg ser pun berdetak dag dig dug der. Cek web tanggal 10 Juli 2020 simbelmawa ada deh info, ternyata bukan info tentang kelulusan judul PKM, tapi sosialisasi addendum PKM. Pokoknya harus semangat.... Tambah lagi ketemu prof yang hebat-hebat dan menginspirasi saat kegiatan sosialisasi.
Bismillah yang ditunggu pun datang... 6 Agustus 2020 pun pengumuman... dalam batin ah paling nggak lulus lagi.... pokoknya buka terus web kemudian tekan ctrl+f ketik getsempena, tara.... lulus guys....Alhamdulillah 2015 diperjuangkan belajar sampai lupa pulang akhirnya lulus di tahun 2020. Senang dong tentunya....
Saya telpon ketuanya,
eh dia jawab: "jangan bercanda pak, nggak mungkin lulus..."
Saya jawab : "Lulus Hay... Ni saya kirim file nya ya...."
setelah dilihat;
Ketua Tim : "Pak kok bisa lulus?"
Saya : (Lah ni anak minta dirukyah). "lulus hay, cek hay cek..
Ketua Tim : "jadi kita ngapain pak"
Saya : (Buset dah anak ni). "Ke banda terus ngomong sama mamak, kita go nasional"
Ketua Tim : "Oke Pak, sebentar ya saya dari klinik"
Saya : "Bisa sakit rupanya dirimu?"
Ketua Tim ; "bisa lah pak kan saya manusia"
Saya : "Oke deh pokoknya saya tunggu di banda aceh, dirimu dimana?"
Ketua Tim : "Simeulue Pak"
Saya : "buset, sampai Banda berapa hari?"
Ketua Tim : "santai pak paling 1 hari 1 malam nyampe"
Saya : "oke hati-hati ya Ting"
Ketua Tim : "Oke Pak"
Sesampainya di Banda mulailah bekerja dan semangat ...
Saya : "Ting, saya ada 3 kabar"
Ketua Tim : "apa tu pak?"
Saya : "1 Kabar baik dan 2 kabar buruk, mana yang kamu pilih?"
Ketua Tim : "kabar baik dulu dong..."
Saya : "kabar baik alhamdulillah kita lulus"
Ketua Tim : "Alhamdulillah... Kabar buruknya apa pak?"
Saya : "kita pertanggungjawaban di depan laptop tidak jadi jalan-jalan"
Ketua Tim : "yah Bapak.... Kagak seru... Kabar buruk selanjutnya apa pak?"
Saya : "Anggaran PKM hanya cair 4 juta"
Ketua Tim : "jadi bagaimana kita kerja pak?"
Saya : Kita hanya membuat konsep saja"
Ketua Tim : "Oke Pak"
Pejuang Pertanggungjawaban Nasional
Pejuang Menuju Reviewer PKM Nasional Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)
Yah meski tidak sampai PIMNAS karena lebih harus mempriorotaskan keluarga saat itu, tapi Allah beri hadiah yang lebih lagi. Syukur Alhamdulillah dibuka seleksi Tim Reviewer PKM Nasional karena sudah lulus membimbing. Yang lebih menggembirakan, hanya saya seorang dari Aceh yang bisa mengikuti seleksi Reviewer Jalur T.o.T. Seleksinya pun cukup ketat tidak pandang bulu mau dosen baru mau profesor, semua harus mengikuti seleksi dari tanggal 10-31 Maret 2021. Perjalanan yang cukup panjang dengan diakhiri 3 hari analisis proposal kelayakan dari reviewer senior. Pada hari terakhir hampir tumbang, mual dan muntah mengikuti karena efek asam lambung naik terpikir lolos dan tidaknya.
1 April 2021 pun pengumuman.... deg deg deg ser.... bismillah membuka web dan.... lulus... alhamdulillah... dari 617 peserta, masuk 142 peserta yang lulus menjadi reviewer PKM. Waktu itu saya berdoa, "Ya Allah, memang saya bukanlah yang terbaik dan saya tidak berharap sekali untuk menjadi yang terbaik, tapi tolonglah hamba untuk lulus agar menjadi orang yang terbaik."
Terakhir dapat lah tugas untuk review tahap 1 dan tahap 2, alhamdulillah dapat beberapa kampus terkenal di Indonesia di desk Evaluasi saya... hmmm... sungguh membanggakan dan tidak terlupakan.
Berbagi Pengalaman dengan Sesama Dosen, Netizen, dan Civitas Akademi Seluruh Indonesia
Pengalaman pertama kali sebagai narasumber PKM adalah di Universitas Ngudi Waluyo. Sungguh pengalaman yang mengasikkan bersama dosen dan mahasiswa UNW. Namun saya tidak akan berhenti disitu saja. Kebaikan dan Ilmu ini harus juga disebar ke seluruh pembaca dunia agar menjadi ladang ibadah yang mengalir terus menerus.
..................................................
Update : Banda Aceh, 15 Januari 2022,